Dari masa ke masa, film horor selalu punya tempat spesial di hati masyarakat Indonesia. Dari bioskop hingga layanan streaming, genre ini terus menjadi magnet bagi jutaan penonton. Tapi, apa sebenarnya yang membuat orang Indonesia begitu tergila-gila dengan film horor?

Dosen Fotografi dan Film Universitas Pasundan, Regina Octavia Ronald, S.Sn., M.Si., mengungkap bahwa fenomena ini tak bisa dilepaskan dari beberapa faktor utama yang mengakar kuat dalam budaya dan psikologi masyarakat kita.

1. Koneksi Budaya dengan Dunia Mistis

Indonesia kaya akan cerita mistis. Dari mitos kuntilanak hingga legenda pocong, kepercayaan terhadap dunia supranatural telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Film horor yang mengangkat kisah-kisah ini terasa begitu dekat dan nyata bagi penonton, menciptakan daya tarik emosional yang mendalam.

2. Rasa Takut yang Memacu Adrenalin

Menonton film horor bukan sekadar mencari ketakutan, tapi juga menikmati sensasi ledakan adrenalin. Ketegangan yang dibangun dalam cerita memberikan pengalaman emosional yang intens, mirip dengan naik rollercoaster—menakutkan, tapi tetap membuat ketagihan!

3. Hiburan Kolektif: Ketakutan yang Menghubungkan

Menonton film horor jarang dilakukan sendirian. Aktivitas ini sering menjadi ajang kumpul bersama teman atau keluarga. Ketakutan yang dirasakan secara kolektif justru memperkuat hubungan sosial, menciptakan pengalaman yang lebih seru dan berkesan.

4. Investasi Minim, Keuntungan Maksimal

Dari segi bisnis, film horor adalah ladang emas. Dibandingkan genre lain, biaya produksinya cenderung lebih rendah, namun potensi keuntungannya sangat tinggi. Tak heran jika sineas Indonesia terus berlomba-lomba memproduksi film horor dengan beragam inovasi.

5. Dimensi Spiritual dalam Hiburan

Kepercayaan terhadap dunia gaib di Indonesia bukan sekadar mitos; ia juga berkelindan dengan nilai-nilai religius. Film horor sering menjadi cerminan dari ketakutan spiritual, sekaligus menjadi media refleksi bagi penonton untuk merenungi aspek keimanan mereka.

Fenomena Boom Film Horor Lokal

Dalam beberapa tahun terakhir, film-film seperti Pengabdi Setan dan KKN di Desa Penari sukses besar di pasaran, membuktikan bahwa genre ini terus berkembang dan diminati. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa horor bukan sekadar hiburan, melainkan juga fenomena budaya yang terus beradaptasi dengan zaman.

Mau Terjun ke Industri Film?

Jika Anda tertarik untuk menggali lebih dalam dunia perfilman dan fotografi, Program Studi Fotografi di Universitas Pasundan siap membimbing Anda. Dengan kurikulum yang menggabungkan teori dan praktik, Anda akan dibekali keterampilan yang dibutuhkan untuk berkarya di industri kreatif.

Jangan hanya menjadi penonton—saatnya menciptakan cerita Anda sendiri dan menjadi bagian dari revolusi sinema Indonesia!